BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
1.
TUJUAN PERUMUSAN MASALAH
1) Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan
akademis seseorang.
2) Memuaskan perhatian serta
keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru.
3) Meletakan dasar untuk memecahkan
beberapa penemuan penelitian sebelumnya.
2.
CIRI-CIRI MASALAH YANG BAIK
1) Masalah yang dipilih harus mempunyai
nilai penelitian.
a.
Masalah harus mempunyai keaslian.
b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan.
c. Masalah harus merupakan hal yang penting.
d. Masalah harus dapat di uji.
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan.
b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan.
c. Masalah harus merupakan hal yang penting.
d. Masalah harus dapat di uji.
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan.
2) Masalah harus mempunyai fisibilitas,
yaitu masalah tersebut harus dapat dipecahkan.
a.
Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia.
b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas
kemampuan.
c. Waktu memecahkan masalah harus wajar.
d. Biaya dan hasil harus seimbang.
e. Administrasi dan sponsor harus kuat.
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas
kemampuan.
c. Waktu memecahkan masalah harus wajar.
d. Biaya dan hasil harus seimbang.
e. Administrasi dan sponsor harus kuat.
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
3) Masalah harus sesuai dengan
kualifikasi peneliti,
a.
Menarik bagi peneliti
b. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
b. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
3.
SUMBER UNTUK MEMPEROLEH MASALAH
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia.
2) Buku
bacaan atau laporan hasil penelitian
3) Analisa bidang pengetahuan
4) Pelajaran yang sedang diikuti.
5) Diskusi,
seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.
4.
CARA MERUMUSKAN MASALAH
1)
Masalah biasanya dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan
2)
Rumusan masalah hendaknya jelas, dan
padat
3)
Rumusan masalah harus berisi
implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4)
Rumusan masalah harus merupakan dasar
dalam membuat hipotesa
5)
Masalah harus menjadi dasar bagi
judul penelitian
Lebih lanjut lagi Nazir (1988: 144-145)
mengemukakan bahwa terdapat dua cara dalam memformulasikan masalah. Pertama,
dengan cara menurunkan masalah dari teori yang telah ada. Dan kedua, mengadakan
observasi secara langsung di lapangan. Setelah masalah tersebut diformulasikan
maka langkah selanjutnya adalah membuat tujuan penelitian. Tujuan penelitian
merupakan suatu pernyataan tentang apa yang ingin dicari atau yang indin
ditentukan.
Tujuan
penelitian di sini haruslah dinyatakan secara lebih spesifik daripada perumusan
masalah. Jika masalah merupakan konsep yang masih abstrak, maka tujuan
penelitian haruslah lebih kongkrit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar