BAB V
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.
TEKNIK INTERVIEW (WAWANCARA)
Wawancara
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi,
metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype.
Dalam wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan dan narasumber
atau informan menjawab secara oral. Jawaban narasumber direkam dengan
ingatan, catatan, atau boleh juga dengan bantuan teknologi seperti alat rekam.
Kelebihan Wawancara:
Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj jawabkan
1. Mempunyai nilai Yang tinggi
2. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
3. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan tambahan
4. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
5. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj jawabkan
1. Mempunyai nilai Yang tinggi
2. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
3. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan tambahan
4. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
5. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
Kelemahan Wawancara
1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas
2.
TEKNIK OBSERVASI (PENGAMATAN)
Metode observasi merupakan metode
pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi, 2006 : 88). Observasi
dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali
dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
Kelebihan
dari observasi, antara lain:
1.
Pengamat
mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan,
dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku
sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan
seseorang.
2.
Pengamat
dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun
tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau
berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu
atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi)
langsung.
Kelemahan observasi Kelemahan dari
observasi, antara lain:
1.
Memerlukan
waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu
kejadian, misalnya adat penguburan suku Toraja dalam peristiwa ritual kematian,
maka seorang peneliti harus menunggu adanya upacara adat tersebut.
2.
Pengamat
biasanya tidak dapat melakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama,
contohnya kita ingin mengamati fenomena perubahan suatu masyarakat tradisional
menjadi masyarakat modern akan sulit atau tidak mungkin dilakukan.
3.
Adanya
kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui
perilaku anak saat orang tua sedang bertengkar, kita tidak mungkin melakukan
pengamatan langsung terhadap konflik keluarga tersebut karena kurang jelas.
3.
TEKNIK QUISTIONER (DAFTAR PERTANYAAN)
Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti
variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain
itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas.
Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
1.
Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2.
Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3.
Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya
masing-masing menurut waktu senggang responden.
4.
Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas,
jujur dan tidak malu-malu menjawab.
5.
Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden
dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan
kuesioner adalah sebagai berikut:
1.
Responden sering tidak teliti dalam menjawab
sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi
diberikan kembali padanya.
2.
Seringkali sukar dicari validitasnya
3.
Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden
sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
4.
Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya
sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika
dikirim lewat pos menurut penelitian
5.
Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan
kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar