Minggu, 08 Juli 2018

BAB V TEKNIK PENGUMPULAN DATA


BAB V
TEKNIK PENGUMPULAN DATA



1.      TEKNIK INTERVIEW (WAWANCARA)
            Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype.
            Dalam wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan dan narasumber atau informan menjawab secara oral. Jawaban narasumber direkam dengan ingatan, catatan, atau boleh juga dengan bantuan teknologi seperti alat rekam.
Kelebihan Wawancara: 
Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj jawabkan
1. Mempunyai nilai Yang tinggi 
2. Semua kesalahpahaman dapat dihindari 
3. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan     tambahan 
4. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut 
5. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama 

Kelemahan Wawancara 
1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas 
2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas 



2.      TEKNIK OBSERVASI (PENGAMATAN)

            Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

Kelebihan dari observasi, antara lain:
1.      Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2.      Pengamat dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi) langsung.

Kelemahan observasi Kelemahan dari observasi, antara lain:
1.      Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian, misalnya adat penguburan suku Toraja dalam peristiwa ritual kematian, maka seorang peneliti harus menunggu adanya upacara adat tersebut.
2.      Pengamat biasanya tidak dapat melakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama, contohnya kita ingin mengamati fenomena perubahan suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern akan sulit atau tidak mungkin dilakukan.
3.      Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui perilaku anak saat orang tua sedang bertengkar, kita tidak mungkin melakukan pengamatan langsung terhadap konflik keluarga tersebut karena kurang jelas.



3.      TEKNIK QUISTIONER (DAFTAR PERTANYAAN)

            Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
1.      Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2.      Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3.      Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
4.      Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
5.      Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
1.      Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
2.      Seringkali sukar dicari validitasnya
3.      Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
4.      Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
5.      Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar